Sebanyak empat ribu lebih kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua akibat perilaku seks bebas, bahkan penyakit ini umumnya terjadi pada usia 14-39 tahun.
Manajer Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) Jayapura, Dr. Raflus Dorangi, di Jayapura, Minggu, mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki, tren peningkatan kasus HIV/AIDS di Papua rata-rata karena seks bebas, di antaranya heteroseks, homoseksual dan biseksual.
Dia mengatakan, hingga kini tren kasus HIV/AIDS akibat seks bebas meningkat, bahkan jumlahnya mencapai empat ribu lebih, dan sekitar ratusan orang di antaranya meninggal dunia. Menurut Raflus, kasus HIV/AIDS di Papua cenderung naik, ini dikarenakan kurangnya pemahaman akan bahaya mematikan tersebut dan keimanan sesorang.
Menurut ia, sosialisasi di masyarakat dan sekolah-sekolah dasar hingga SLTA sangat penting, mengingat pengidap HIV/AIDS paling tinggi adalah masyarakat yang berusia 14 - 39 tahun. "Dengan melihat kencenderungan penyakit berbahaya itu, YPKM dalam segala keterbatasan hanya ingin kalangan pemuda yang memiliki segudang cita-cita dan impian tidak terjerumus dalam lembah hitam," ujarnya.
Menurut dia, upaya yang harus segera dilakukan adalah segera merangkul generasi muda dan memberi pemahaman lebih tentang bahaya dari penyakit mematikan ini.
Notes :
Argumentasi
Manajer Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) Jayapura, Dr. Raflus Dorangi, di Jayapura, Minggu, mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki, tren peningkatan kasus HIV/AIDS di Papua rata-rata karena seks bebas, di antaranya heteroseks, homoseksual dan biseksual.
Penalaran
Sebanyak empat ribu lebih kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua akibat perilaku seks bebas, bahkan penyakit ini umumnya terjadi pada usia 14-39 tahun.
Sumber : JAYAPURA, KOMPAS.com
Sabtu, 20 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar