Atlet renang Riau, SA (16 tahun), terpaksa berurusan dengan polisi akibat menganiaya Suharnini (36), seorang pengurus klub renang hingga korban babak belur di Pekanbaru, Riau.
"Kami akan segera mengirimkan
Menurut Milson, insiden penganiayaan tersebut terjadi di lapangan parkir GOR Rumbai pada Jumat (19/2) sekitar pukul 18.30 WIB. Akibat dianiaya, Suharnini mengalami luka lebam di mata kiri dan lengan kirinya. Ia mengatakan polisi akan melayangkan
Secara terpisah, Suharnini menjelaskan si atlet muda diduga marah karena dirinya memprotes keikutsertaan yang bersangkutan dalam seleksi renang untuk Pelatda, yang digelar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Riau di kolam renang GOR Rumbai. Suharnini, yang menjabat bendahara klub renang di Pekanbaru, mempertanyakan kepada panitia karena nama pelaku sebenarnya tidak masuk dalam daftar atlet untuk seleksi Pelatda.
Untuk masuk seleksi, ujarnya, seorang atlet harus masuk dalam posisi delapan besar di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Riau 2009 di Kabupaten Bengkalis. "Dia memang meraih medali perak di Porda, tapi dia tak masuk delapan besar. Karena itu saya mempertanyakan ke panitia," ujarnya.
Ia menduga tidak terima karena protes Suharnini. Usai seleksi Pelatda, ujarnya, pelaku menghampirinya di pelataran parkir. "Dia memaki-maki saya, menjambak dan memukuli saya. Saya tak habis fikir, anak semuda dia berani sekali ke orangtua," katanya.
Notes :
Argumentasi
Menurut Milson, insiden penganiayaan tersebut terjadi di lapangan parkir GOR Rumbai pada Jumat (19/2) sekitar pukul 18.30 WIB. Akibat dianiaya, Suharnini mengalami luka lebam di mata kiri dan lengan kirinya. Ia mengatakan polisi akan melayangkan surat panggilan kepada pelaku pada Senin besok (22/2).
Penalaran
Atlet renang Riau, SA (16 tahun), terpaksa berurusan dengan polisi akibat menganiaya Suharnini (36), seorang pengurus klub renang hingga korban babak belur di Pekanbaru, Riau.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar