myspace backgrounds images

Minggu, 14 Maret 2010

ENTIMEN

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung.

1.Aristo berada di Bandung atau Bali.
Aristo berada di Bandung.
Jadi, Aristo tidak berada di Bali.


2.Semua sarjana adalah orang cerdas.
Dian adalah seorang sarjana.
Jadi,Dian adalah cerdas

SILOGISME

A. Silogisme kategorial

Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.


CONTOH KALIMAT :

1.Para politisi jujur maka negara akan maju.
negara maju maka rakyat akan senang.
Jadi, Negara maju maka rakyat akan senang.


2.Laki-laki adalah seorang binaragawan.
Fajar adalah mengikuti fitnes.
Jadi, Fajar adalah seorang binaragawan.


B. Silogisme Hipotesis

Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.

CONTOH KALIMAT

1.Jika Kertas dibakar pasti menjadi abu.
Kertas dibakar.
jadi Kertas menjadi abu.

2.Jika air dimasak pasti mendidih.
air dimasak.
jadi air mendidih.

C. Silogisme Alternatif

CONTOH KALIMAT

1.Sepeda adalah kendaraan tidak bermotor atau seperti mobil.
Sepeda adalah kendaraan.
jadi sepeda bukan kendaraan bermotor seperti mobil.

2. Matahari adalah Tata Surya atau Bintang.
Matahari adalah Tata Surya.
Jadi matahari bukan Bintang.

Kamis, 11 Maret 2010

created: dyan prassisca

Rabu, 03 Maret 2010

Agar Makanan di Kulkas tak Beracun

Agar bahan makanan lebih awet, kita jamak menyimpan bahan makanan dalam lemari pendingin alias kulkas. Semua ada di situ, mulai dari minuman, sayuran, buah, daging mentah, hingga lauk yang belum habis dikonsumsi.

Namun, tahukah Anda, isi lemari pendingin yang beraneka ragam ini bisa mengakibatkan segala zat bercampur hingga bahan makanan terkontaminasi dan menyebabkan keracunan.

Untuk menghindarinya, ada baiknya Anda mengatur letak makanan. Jangan sampai daging mentah atau jus menetes ke makanan lain. Membungkus rapat makanan dalam kulkas juga bisa menghindarkan diri atas terjadinya proses kontaminasi makanan.

Menyimpan makanan di kulkas sebenarnya memang bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan kuman. Namun, bisa saja kuman menempel saat makanan tidak berada di dalam lemari pendingin, tetapi saat berada di luar.

Oleh karena itu, jika ingin menyantap makanan dari kulkas, biasakan memanaskannya terlebih dahulu. Selain itu, jangan konsumsi makanan atau minuman yang sudah keluar dari kulkas lebih dari dua jam tanpa proses pemanasan ulang.

sumber:kompas.com

(Kontan/Sanny Cicilia Simbolon)

Letters to you


Day by day I keep on silent
I think where are you know?
This can't be the end
Now I realize......
That you never be my dear
And together in this life

Please help me ................, to fight this
I dont wanna let my self gett down
My sadness come again ...........
I'm nothing to you


create:DianPrassisca

Senin, 01 Maret 2010

Tugas Perilaku Konsumen

Pola Yang dapat dilihat dari kepribadian dan gaya hidup

Kepribadian masing-masing menurut tipologi manusia

Tipologi adalah ilmu watak golongan-golongan menurut tipe, corak watak masing-masing . Pemikiran sering diartikan sebagai produk pikir yang secara sadar dan tegas . Pembaruan merupakan proses cara perbuatan membarui. Sedangkan pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kwalitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dari pengertian diatas Tipologi Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia adalah golongan-golongan tipe, corak sebagai pilihan dari beberapa kemungkinan yang secara sadar dan tegas diungkapkan untuk memperbaharui pendidikan Islam di Indonesia. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran pembaruan pendidikan Islam dan diharapkan dapat meningkatkan kwalitas hidup manusia Indonesia dalam segala aspek kehidupan , mampu menciptakan kehidupan masyarakat Indonesia, yang notabene mayoritas Islam, dapat memelopori, menjadi, menyumbangkan kebudayaan-kebudayaan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang akan menjadi sentral figur, baik bagi masyarakat muslim Indonesia, maupun seluruh masyakat, bangsa Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika. Dari berbagai pandangan / teori tentang kepribadian ini, berkembanglah berbagai teori tentang tipologi / tipe kepribadian.

Tipologi semacam ini adalah usaha untuk menggambarkan kepribadian manusia dengan melakukan kategorisasi dan penyederhanaan terhadap berbagai kemungkinan kombinasi kepribadian. Karena salah satu sifatnya adalah penyederhanaan, maka apapun tipologi kepribadian sebenarnya tidak mampu untuk menggambarkan seluruh kemungkinan kepribadian.

Setiap orang menginginkan kepribadian yang lebih baik. Kita semua dilahirkan dengan ciri khas watak kita sendiri. Setelah kita tahu siapa diri kita maka kita bisa mulai memahami jiwa kita, meningkatkan kepribadian kita dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain. Begitu anda memahami bagaimana cara mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda maka Anda akan mendapatkan bahwa orang lain juga kelihatan lebih baik.

Untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak yang mula – mula ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :

1. Tipe Kepribadian Sanguinis

Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.

2. Tipe Kepribadian Melankolis

Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam, memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda – nunda suatu pekerjaan; mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang lain.

3. Tipe Kepribadian Koleris

Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.

4. Tipe Kepribadian Phlegmatis

Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah.

Setelah kita mulai memahami perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita, hal itu menyingkirkan tekanan dari hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat kepada perbedaan lainnya dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat setiap orang jadi seperti kita.

Cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan tipe :
1. Tipe Sanguinis
-Jangan mengharapkan mereka mengingat janji pertemuan/tepat pada waktunya.
-Sadarilah mereka bicara tanpa berpikir lebih dulu.
-Sadarilah bahwa mereka bermaksud baik.
-Terimalah kenyataan bahwa mereka mendapat kesenangan dari apa yang akan memalukan orang lain.

2.Tipe Melankolis
-Ketahuilah bahwa mereka sangat perasa dan mudah sakit hati.

-Sadarilah bahwa mereka diprogram dengan sikap pesimistis.

-Pujilah mereka dengan tulus dan penuh kasih sayang.
-Terimalah kenyataan bahwa kadang-kadang mereka menyukai kesunyian.

3.Tipe Koleris
-Akuilah bahwa mereka berbakat memimpin.
-Ketahuilah bahwa mereka tidak bermaksud menyakiti. Sadarilah bahwa mereka tidak penuh belas kasihan.
-Ketahuilah bahwa mereka selalu benar.

4.Tipe Plegmatis
-Sadarilah mereka memerlukan motivasi langsung.
-Bantulah mereka menetapkan tujuan.
-Jangan mengharapkan antusiasme.
-Doronglah mereka untuk menerimatanggungjawab.

Kita akan bersenang-senang dengan orang Sanguinis, yang mengeluarkan antusiasme. Kita akan semis dengan orang Melankolis, yang berusaha mengejar kesempurnaan dalam segala hal. Kita akan maju ke depan bersama orang Koleris, yang dilahirkan dengan bakat pemimpin. Kita akan rileks dengan orang Phlegmatis, yang dengan bahagia menerima kehidupan. Seseorang mungkin saja tidak mumi memiliki 1 tipe tertentu, tetapi gabungan antara beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian besar/kecenderungan pada 1 tipe tertentu.

Ada 6 tipe kepribadian yang dikaitkan dengan pekerjaan, antara lain :

1. Tipe Realistik

Orang yang menyukai aktivitas di luar ruangan. Mereka sering menganggap tidak begitu penting bersosialisasi dan lebih suka bekerja sendiri. Jika harus bekerja dalam tim, ia lebih suka dengan orang yang setipe. Orang ini tidak suka bergosip dan hanya berkonsentrasi pada tugasnya. Tipe ini tidak pernah melimpahkan pekerjaannya pada orang lain.

2. Tipe Investigatif

Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. la merasa membuang waktu dengan masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini sering berkonflik dengan orang yang biasa bergosip.

3. Tipe Artistik

Orang yang senang dengan ide-ide dan materi untuk diekspresikan dengan cara yang unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini rentan jadi santapan gosip karena caranya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi yang biasa.

4. Tipe Sosial

Orang yang berorientasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung mempunyai orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain. Karena kepekaan dan kepeduliannya, orang ini seorang mengurus hal-hal yang terlalu pribadi. Bila tidak diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk menjadi penggosip.

5. Tipe Wiraswasta

Orang yang lebih berorientasi pada ‘orang’ daripada gagasan. la mendominasi orang lain untuk mencapai tujuannya. la pintar mengatur kerja orang lain, mempersuasi orang dan bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasanya ia menunjukkan sifat bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.

6. Tipe Konvensional

Orang ini biasanya berfungsi paling baik dalam lingkungan dan pekerjaan yang terstruktur dengan baik serta memerlukan keletihan. la biasanya tidak suka bekerja dengan ide-ide dan orang lain.

Setelah mengetahui tipe dan karakteristik kita dan teman sekerja, kita akan memiliki kiat dalam menghadapi teman kerja yang mempunyai sifat-sifat kurang menyenangkan, yaitu:

1. Menghadapi si penggosip, sebaiknya kita jangan terpancing dengan memberikan reaksi yang sama. Justru tonjolkan sifat tipe investigatif/realistik kita sehingga ia merasa sia-sia bergosip, karena kita lebih memfokuskan perhatian pada pekerja.

2. Menghadapi si pemalas, jika tidak termasuk pada tipe kepribadian sosial hubungan ini akan saling melengkapi. Namun, bila kita bukan tipe ini hendaknya ekspresikan secara terbuka. Usahakan lebih asertif mengenai keberatan kita terhadap sifatnya dengan cara yang tidak menyinggungnya.

3. Menghadapi si bossy, padahal ia bukan atasan kita. Ini mungkin paling menyebalkan. Orang dengan sifat ini biasanya kurang memiliki quality feeling. Kita sedapat mungkin menyentuh aspek afektuhya, Dekati secara individu dan nyatakan bahwa dia sebenarnya teman yang sangat menyenangkan bila diiringi perilaku saling membantu.

4. Menghadapi si pemarah. la sangat perfect, menuntut orang sesempuma mungkin saling mudah kecewa dan frustasi. Marah adalah salah, emosi jika sedang meluap. Percuma Anda mendebatnya, walaupun Anda dalam posisi benar. Tunggu hingga ia benar-benar dalam keadaan stabil, lalu nyatakan pendapat Anda. Bila memungkinkan, evaluasi kejadian tersebut sehingga timbul in sight. Bila perlu sarankan dia untuk mengikuti training manajemen stres yang sedang populer.

LK3 “Mitra Remaja” Bojonegoro memanfaatkan tipe-tipe kepribadian tersebut ke dalam suatu pelatihan kepemimpinan (outbond), yaitu suatu bentuk permainan (belajar sambil bermain) untuk melatih anak menjadi pemimpin. Yang mana fungsi kepemimpinan antara lain: sebagai pengambil keputusan, manager, penanggung jawab, dan lain-lain. Dalam outbond ditampilkan sifat asli diri sendiri dan kebersamaan serta memiliki kreativitas dan motivasi. Untuk itu dengan mempelajari dan memahami tipe-tipe kepribadian akan dapat menumbuhkan bakat kepemimpinan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe kepribadian sangat penting manfaatnya dalam berbagai macam situasi. Diantaranya:

• Kita dapat lebih memahami orang lain dan mempelajari sejumlah alternatif dalam pola perilaku kita sendiri. Kita dapat mulai memandang kehidupan dari sudut pandang yang lebih luas.

• Sebagai sarana penting untuk mengembangkan hubungan dengan keluarga, teman dan mitra kerja.

Oleh karena itu, marilah kita mulai belajar untuk saling memahami kepribadian – kepribadian yang berbeda, sehingga kita akan senang bisa mengenali pola kepribadian seseorang dan dapat membantu kita dalam hubungan dengan orang lain serta dalam mengantisipasi reaksi orang lain, serta belajar bagaimana caranya menerima bahkan menikmati ciri khas yang membuat kita masing-masing begitu berbeda. Dengan demikian diri kita akan mudah untuk memaafkan dan menerima orang lain apa adanya.


Tugas Perilaku Konsumen

Bagaimana pengaruh keluarga dan rumah tangga serta pengaruh situasi menjadi dasar perilaku konsumen

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.

  • Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.

Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.

  • Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.

Keluarga dapat pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.

  • Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.

  • Faktor Psikologis

Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.

Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:

• Perhatian yang selektif

• Gangguan yang selektif

• Mengingat kembali yang selektif

Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

  • Faktor Marketing Strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah

(1) Barang,

(2) Harga,

(3) Periklanan dan

(4) Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek.

Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen. Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.

Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

PERILAKU KONSUMEN

Dari pengertian perilaku konsumen pada bahasan sebelumnya, ada dua elemen penting yaitu elemen proses pengambilan keputusan dan elemen kegiatan secara fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan serta menggunakan barang dan jasa. Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat dari barang dan jasa tersebut. Jadi perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen saja, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

  • Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

  • Faktor internal

Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

KEPUTUSAN PEMBELIAN

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.

Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:

1. Pengenalan Masalah

Mmerupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi.

Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.

3. Evaluasi Alternatif

Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.

4. Keputusan Pembeli

Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.

Tulisan Perilaku konsumen

Subsidi Energi Meningkat
Harga Minyak Mentah Naik, Harga BBM Tetap

Pemerintah menyiapkan skenario defisit yang lebih besar, yakni 2,2 persen dari produk domestik bruto, pada APBN Perubahan 2010. Skenario ini guna mengantisipasi naiknya subsidi energi terkait dengan meningkatnya harga minyak mentah dan tarif dasar listrik yang tidak naik.

Dengan skenario defisit 2,2 persen dari produk domestik bruto (PDB), belanja subsidi untuk energi menjadi Rp 150 triliun. Jumlah itu meningkat Rp 43,5 triliun dari skenario defisit 2,1 persen dari PDB.

”Karena TDL (tarif dasar listrik) tidak naik, ya, subsidi menjadi naik. Subsidi juga naik karena harga minyak mentah naik, tetapi harga BBM (bahan bakar minyak) tidak kami naikkan. Perhitungannya sangat sederhana,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, pekan lalu.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah mengusulkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010 kepada DPR dengan besaran defisit 2,1 persen dari PDB.

Dengan defisit sebesar itu, pagu subsidi BBM meningkat Rp 20 triliun dan subsidi listrik melonjak Rp 16,7 triliun dibandingkan dengan APBN 2010.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu, skenario defisit 2,2 persen dari PDB tersebut terutama karena didorong kenaikan subsidi BBM sebesar Rp 28,1 triliun.

Pagu awal subsidi BBM dalam APBN 2010 sebesar Rp 68,7 triliun, tetapi dalam APBN-P 2010 ditetapkan menjadi Rp 96,8 triliun.

Selain itu, subsidi listrik juga meningkat Rp 15,4 triliun. Target awal APBN 2010 subsidi listrik hanya Rp 37,8 triliun, tetapi dalam APBN-P 2010 menjadi Rp 53,2 triliun.

Subsidi listrik dan BBM dalam APBN kerap dikategorikan sebagai subsidi energi.

Belanja melonjak

Selain anggaran subsidi energi yang melonjak, anggaran belanja kementerian dan lembaga nondepartemen juga melonjak, yakni dari Rp 385,1 triliun pada APBN 2010 menjadi Rp 453 triliun dalam perkiraan APBN-P 2010 atau naik 17,63 persen.

Dengan dasar itu, total anggaran belanja pemerintah pusat naik, yakni dari pagu awal dalam APBN 2010 sebesar Rp 725,2 triliun menjadi Rp 793,2 triliun dalam rancangan APBN-P 2010 atau meningkat 9,335 persen.

Kenaikan belanja pemerintah pusat itu yang menyebabkan anggaran belanja negara membengkak, yakni dari Rp 1.047,7 triliun menjadi Rp 1.122,3 triliun.

Lonjakan anggaran belanja negara tersebut tidak bisa ditutup seluruhnya oleh dana pendapatan dan hibah. Pendapatan dan hibah dialokasikan naik, dari Rp 949,6 triliun menjadi Rp 993,6 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan belanja negara yang mencapai Rp 1.122,3 triliun.

Dengan demikian, defisit anggaran pun melonjak menjadi 2,2 persen dari PDB atau sebesar Rp 128,7 triliun.

Anggaran belanja subsidi memang berubah mengikuti asumsi harga jual minyak mentah Indonesia (ICP), yaitu akan dinaikkan dari pagu awal 65 dollar AS per barrel menjadi 77 dollar AS per barrel.

Kenaikan ICP mendorong kenaikan penerimaan negara dari hasil menjual minyak mentah. Ini karena target produksi minyak siap jual (lifting) dinaikkan dari 960.000 barrel per hari dalam APBN-P 2009 menjadi 965.000 barrel per hari dalam rancangan APBN-P 2010.

Anggaran pendidikan

Seiring dengan meningkatnya anggaran belanja negara, kata Anggito, anggaran untuk pendidikan pun meningkat. Hal ini terkait dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang menetapkan anggaran pendidikan 20 persen dari anggaran belanja negara.

”Anggaran pendidikan lebih tinggi karena volume APBN lebih tinggi. Ini otomatis. Namun, setahu saya, tergantung dari kebutuhan dan pasti naik,” lanjutnya.

Adapun pagu anggaran lain, seperti kesehatan dan infrastruktur, disesuaikan dengan kebutuhan.

Dengan kenaikan anggaran belanja negara, anggaran belanja pendidikan diperkirakan naik dari Rp 209,54 triliun menjadi Rp 224,46 triliun.

Tulisan Perilaku Konsumen


Harga Beras diPasaran Naik Hingga Rp 500 per kg


Solo (Espos)--Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mulai mengantisipasi dampak kenaikan harga beras akhir tahun 2009, yang juga diprediksi bakal memicu tingginya inflasi Desember.

Sementara, dari hasil inspeksi mendadak (Sidak) TPID yakni Badan Pusat Statistik (BPS) , Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Selasa (15/12), harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional cenderung stabil bahkan banyak yang mengalami penurunan, kecuali beras yang terus mengalami kenaikan dan gula pasir yang stabil tinggi. Kemarin, tim Sidak di Pasar Legi dan Pasar Nusukan.

Dari pantauan Espos, pedagang mulai mengeluhkan berkurangnya pasokan beras di pasar. Begitu pula, kenaikan harga beras yang cukup drastis yakni rata-rata naik Rp 500 per kilogram. Salah satu pedagang beras di Pasar Legi, Widati, menyampaikan harga beras C4 biasa, tembus Rp 6.100 per kilogram. Dari harga normal Rp 5.000 per kilogram.

“Naik bertahap. Pekan lalu masih Rp 5.800 per kilogram, sekarang Rp 6.100 per kilogram. Kemudian, C4 super masih tinggi yaitu Rp 6.500 per kilogram. Yang paling drastis kenaikannya adalah beras ketan, yang menembus Rp 8.500 per kilogram bahkan ada yang mencapai Rp 10.000 per kilogram.”

Ia menyebutkan, pasokan beras di pasar mulai berkurang. “Cari barangnya sekarang susah. Orang kalau mau beli juga mengeluh, karena harganya mahal.”

Pedagang Sembako lainnya di Pasar Legi, Anik, mengeluhkan tingginya harga gula pasir. “Masih tinggi, kalau di tingkat eceran bisa mencapai Rp 9.500 per kilogram. Kalau perlu pemerintah segera menggelar operasi pasar untuk menekan harga jual gula pasir.”

Terpisah, Kasi Distribusi BPS Solo, Bambang Nugroho, mengatakan kenaikan harga beras ini biasa terjadi menjelang masa panen. Karena, untuk kebutuhan pokok lain justru mengalami penurunan.
“Kami prediksi, kenaikan beras ini akan menyumbang angka inflasi yang cukup besar. Naik Rp 50 per kilogram saja pengaruhnya sudah sangat besar, apalagi jika naik sampai Rp 500 per kilogram.”

Antisipasi terjadinya gejolak pasar, khususnya akibat kenaikan harga beras ini juga disampaikan Kabid Perdagangan Disperindag Kota Solo, Eko Prajudhi.

“Terutama kenaikan harga beras ini yang perlu kami antisipasi. Karena untuk kebutuhan lain justru turun, karena mungkin ini bertepatan dengan Sura. Tapi beras malah naik.”


: Depan | ekbis | Harga beras di pasaran naik hingga Rp 500 per kg
Harga beras di pasaran naik hingga Rp 500 per kg